Senin, 10 Desember 2012

Klasifikasi ikan tiga wajah (Otolithes ruber, Bloch dan Schneider)




2.1       Klasifikasi
            Ikan tiga wajah adalah  Jenis ikan yang hidup diperairan dangkal dan banyak ditemui di bagian selatan Indonesia. Klasifikasi ikan tiga wajah (Otolithes ruber, Bloch dan Schneider) adalah sebagai berikut :
Kingdom          : Animalia
Filum                : Chordata
Kelas               : Pisces
Subkelas          : Teleostei
Ordo                : Percomorphi
Famili               : Sciaenidae
Genus               : Otolithes
Spesies : Otolithes ruber Bloch dan Schneider
            Ikan ini memiliki nama local di masing-masing daerah antara lain yaitu :
Jawa Tengah dan Jawa Timur : Tiga wajah, ganglamo, grabag
Jawa Barat                               : Grabah, grabak, dan melontok
Indonesia                                  : Tiga wajah, jarang gigi, tetet, gelik.
            Ikan tiga wajah mempunyai ciri-ciri dengan kepala yang meruncing tumpul (lebar tubuh 4-5 kali dari panjang buku), tubuhnya agak sedikit membumbung, mulut besar, terminal, rahang bawah panjangnya lebih dari setengah panjang kepala. Posterior lubang hidung oval, menutupi mata, mendekati anterior lubang hidung bulat kecil, tulang punggung belakang ikan tiga wajah kira-kira setengah dari panjangnya rusuk. Jarak antara mata dan bibir atas ikan ini lebih panjang dari pada diameter mata. Gigi terdiri atas dua seri dengan dua gigi taring dirahang atas dan satu gigi taring di rahang bawah. Ikan tiga wajah memiliki sirip dorsal sebanyak 9-10 sirip keras diikuti oleh takik, lalu bagian kedua dari sirip mempunyai 2 sirip keras dan 7 sirip lunak, sirip keras kedua pendek dan lemah. Gelembung renang ikan ini mempunyai arborescent appendages sebanyak 32 sampai 36 pada ikan yang dewasa. Ikan tiga wajah mempunyai sisik sikloid dengan beberapa sisik ktenoid pada bagian bawah badan belakang. Garis rusuk ikan tiga wajah mencapai ujung dan sirip caudal. Warna ikan agak keperak-perakan D x 27 – 31 ; A II < ; LL 60 ; Gr 22- 27.

2.2       Biologi Reproduksi
            Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunan sebagai upaya untuk melestarikan jenis atau kelompokmya. Reproduksi merupakan aspek penting dalam pengelolaan suatu suatu sumberdaya perairan. Keberhasilan suatu spesies ikan dalam daur hidupnya ditentukan oleh kemampuan ikan tersebut untuk bereproduksi di lingkungan yang berfluktasi guna menjaga keberadaan populasinya ( Moyle and Cech,1988 )
            Ikan tiga wajah merupakan jenis hewan ovivar yakni jenis ikan yang menghasilkan telur dan membuahinya di luar tubuh, dengan jumlah telur yang banyak, berukuran kecil dan mengapung. Aspek reproduksi meliputi rasio kelamin, tingkat kematangan gonad (TKG), indek kematangan gonad (IKG), ukuran pertama kali kematangan gonad, fekunditas,diameter telur dan pola pemijahan. Penyatuan gamet jantang dan gamet betina (telur) akan membentuk zigod yang selanjutnya berkembang menjadi generasi baru.
            Pada umumnya proses reproduksi pada ikan dapat, di bagi dalam tahap, yakni tahap pra spawning, dan post spawning. Pada ikan tiga wajah perkembangan awal daur hidup terbagi limka periode perkembangan utama yaitu pendek telur, larva, juvenite, dewasa dan periode tua (senescent) (Balon 1975,1992)

2.3       Kebiasaan Makan
            Makanan merupakan factor yang sangat penting untuk pertumbuhan individu dan kelangsungan hidupnya. Pertumbuhan di pengaruhi kuantitas, kualitas dan ukuran makanan. Pertumbuhan yang optimal memerlukan jumlah dan mutu makanan dalam keadaan cukup serta sesuai dengan kondisi perairan. Fungsi dasar makanan bagi organisme yaitu pertumbuhan,perkembangan reproduksi dan kemampuan kelangsungan hidup dimana semua perlu energy yang berasal daei makanan ( Nikolsky, 1963 )
            Makanan utama yang berubah-ubah pada ikan tiga wajah adalah dari makanan utama berubah menjadi makanan pelengkap atau makanan tambahan menunjukan bahwa ikan tiga wajah memiliki selektif yang rendah atau bersifat generatif terhadap makananya. Perubahan ukuran pada ikan tiga wajah menyebabkan perubahan kesukaan terhadap jenis makanan yang di konsumsi. Pada ikan jantan relung terbesar terdapat pada selang ukuran 186 – 205 mm dan luas relung terbesar ikan betina terdapat pada ukuran 246 – 265 mm yaitu sebesar 8,849 dan 7,634.
            Ikan tiga wajah termasuk ikan karnivora dan tergolong ikan yang bersifat euryphagus dengan makanan yang umum di temui adalah ikan dan udang penaeid. Ikan tiga wajah ikan yang cenderung memilih makanan yang hampir sama dalam tiap ukuran akan tetapi terjadi pergeseran makanan utama menjadi makanan pelengkap atau tambahan dan ini menunjukan persaingan intraspesies yang terjadi cukup rendah.
            Makanan utama yaitu makanan yang di makan dalam jumlah besar,makanan pelengkap yaitu makanan yang sering di temukan dalam jumlah besar dan sering di temukan di saluran makanan tetapi jumlahnya sedikit, makanan tambahan yaitu makanan yang terdapat dalam saluran pencernaan dalam jumlah sedikit dan makanan pengganti yaitu makanan yang di komsumsi jika makanan utama tidak tersedia.

2.4       Habitat
            Secara geografis ikan tiga wajah banyak di temui di bagian utara dan di bagian selatan Indonesia. Bagian utara Indonesia meliputi Sumatera (ranjang, padang pariaman, Bangka dan nias). Kalimantan bagian selatan Indonesia meliputi jawa (Jakarta, Cirebon, Tegal, Semarang dan Madura).
            Ikan tiga wajah merupakan ikan yang hidup di daerah muara pasir, pada perairan selatan mangrove muara sungai Berau Kalimantan Timur, komunitas ikan di dominasi oleh ikan-ikan family sciaenidae seperti otolithes ruber, Bloch dan Schneider. Ikan tiga wajah ini juga di temukan sepanjang bagian utara dan bagian selatan Indonesia sampai ke Qveensland (Australia), juga bagian barat sampai ke Afrika selatan dan utara sampai ke jepang. Ikan ini mempunyai daerah distribusi Afrika selatan, termasuk madagaskar, timur sampai ke laut Cina selatan dan Qveensland (Australia).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar